Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Senja

Matahari telah berpindah, bergeser semakin ke barat.
Sore ini, Aku duduk di pinggir pantai, mengharap senja.
Senja yang ku rindu, senja yang ku tunggu.
Kejadian sesaat setelah matahari tenggelam.
Bergantinya siang menjadi malam.
Tak lama aku menunggu, senja datang membawa ketenangan.
Langit menyala keemasan, Indah sekali.
Sayang, gak ada senja yang abadi. Pertemuanku dengan senja begitu singkat.
Aku selalu ingin merasakan senja dalam waktu yang lama, bahkan selamanya.
Gak ada siang, gak ada malam, yang ada hanya senja.
Matahari seperti akan tenggelam, tapi gak pernah tenggelam.
Tetap menyala, abadi, mendamaikan, menenangkan.
Seakan matahari enggan pergi, tapi harus pergi.
Cahayanya membekas, memantul pada air laut di depan ku.
Cahaya yang memberi harap dan janji bahwa suatu saat,
Akan ada seseorang di sini, di sampingku, di bahuku, di pelukanku.
Menemaniku, melihat senja yang indah, bersama.
Entah siapa, tapi yang pasti akan ada.
Aku percaya dengan janji yang diberikan oleh senja kepadaku, sore itu.
Cahayanya begitu meyakinkanku.
Senja hari ini telah pergi dan aku pulang membawa janji.
Esok ku datang kembali, menanti senja dengan harap.
Senja kembali hadir dengan keindahannya.
Ku tengok ke sebelahku, tak ada seorang pun, hanya ada aku, sendiri.
Apa senja telah berbohong padaku? Entahlah.
Hingga kini, bagiku senja selalu menghadirkan keindahan, harap dan janji.
Dan aku akan terus menikmatinya, menunggunya, senja.
Hingga akhirnya ada dua pasang mata menikmati senja yang indah bersama.
Ya, Aku dan Kau,


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar