Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Harta Karun di Desa Sawarna

Selamat malam pembacawan dan pembacawati yang baik hati dan gemar menabung, malam ini gue mau cerita tentang apa yang mau gue ceritakan dan gue gak akan cerita tentang apa yang gak mau gue ceritakan, #yaiyalah #yaudahsi intinya gue mau cerita. Secangkir teh manis hangat yang gak terlalu manis dan gak terlalu hangat, playlist lagu-lagu galau favorit, dan suara gemercik hujan menemani gue malam ini. Cerita ini adalah tentang perjalanan gue dan kawan-kawan menuju suatu keindahan, kepuasan, dan kenikmatan.
oke..gini ceritanya, malam itu, Sabtu, 15 juni 2013 gue dan kawan-kawan akan berangkat ke selatan banten, mengunjungi salah satu surga kecil yang ada di Indonesia. Ya, Sawarna. Sawarna adalah nama sebuah desa di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, yang memiliki kekayaan alam maha indah, maha epic, maha keren.
Sebelum berangkat, gue meriksa sekali lagi barang bawaan agar gak ada yang tertinggal. Saran dari gue, kalo mau pergi ke luar kota itu gak usah ribet, gak perlu bawa barang yang gak penting, misal : KTP bokap lo, Poster di kamar lo, atau akte tanah tetangga lo. Bawa aja barang sperlunya. Gue berangkat dari depok jam 10 malam dengan mobil pribadi bersama 5 kawan gue dan seorang sopir. jadi jumlahnya 7 orang. Perjalanan malam itu gue lewati dengan senang, penuh canda, tertawa sampai tersedu-sedu, di sisi lain gue merasa penasaran dan gak sabar akan keindahan yang akan gue temukan di Sawarna. Perjalanan lumayan jauh dan memakan waktu yang cukup lama, ada yang tiduran, ada yang tidur beneran, ada yang dengerin musik, ada yang ngobrol, ada yang tiduran sambil ngobrol, dan pastinya ada yang lagi nyetir mobil. Di tengah perjalan, gue ngantuk. #lah #apaurusannya #inicurhat. oke skip. Gue dan kawan-kawan juga sempet istirahat di pom bensin, sekalian buang air, air conditioner, airon man, air wibowo, airport, dan air-air lainnya. Setelah buang air dan ngopi-ngopi sebentar di depan pom bensin, gue ngelanjutin perjalanan. Jalannya sepi, gelap, berasa lagi ada di tengah hutan, ternyata ini memang di tengah hutan, gak ada rumah, gak ada warung, gak ada kantor polisi, gak ada mall, yang gue liat cuma pepohonan dan rumput-rumput yang gak bergoyang. Suasana sangat mencekam, gue sempet kepikiran, gimana kalo tiba-tiba ada mantan gue, berjalan di tengah jalan, berdua sama pacar barunya, ternyata pacar barunya itu eyang subur. tepat di depan mobil. hih serem. Akhirnya sekitar jam 3 pagi gue sampe di Pelabuhan ratu (cukup lama karena banyak istirahat dan santai), lalu gue memutuskan untuk beristirahat dulu di pantai Karang Hawu karena untuk melanjutkan perjalanan pada dini hari seperti ini sangat berbahaya, selain kondisi jalan yang gelap, disana juga sepi, sehingga tindak kejahatan di jalan sangat mungkin terjadi.
Sampai di Karang Hawu, gue bingung mau ngapain, lo juga pasti bingung, kan? iyalah, gue aja bingung. Di sana masih gelap, mau main air takut, ombaknya serem bro, akhirnya gue putuskan pacar gue untuk duduk-duduk di pinggir pantai, menikmati angin malam dengan diiringi suara ombak yang begitu merdu, kalah suaranya Raisa mah. Gue yakin, Raisa aja kalo denger suara nya ombak bakal minder. Kalo Ahmad dani denger juga pasti langsung diajak gabung ke RCM (Rumah Cahanan Militer). Banyak yang bilang "Ombak adalah suara alam yang paling merdu" itu memang benar. sangat benar.
gak terasa udah adzan subuh, gue dan kawan semua ke musholah yang ada tidak jauh dari pantai untuk tidur melaksanakan kewajiban sebagai muslim yang lumayan taat. Setelah itu gue mencari pacar yang hilang sarapan, di sekitar pantai banyak yang jual makanan, ada seorang ibu yang menghampiri gue, beliau jual nasi uduk dan gorengan (bahasa kerennya : uduk rice dan fried-an) gue pun membelinya untuk sarapan.
Matahari mulai terbit, gue lari ke pinggir pantai lalu pecahin gelas, biar semua orang tau, biar mengaduh sampai gaduh foto-foto. ohiya, di Karang Hawu ini banyak kisah mistisnya, disana ada bukit gitu, di atas bukit itu ada makam keramat. Gue pun penasaran mau naik ke atas bukit tersebut, dengan menyusuri anak tangga yang lumayan banyak, yang pasti jumahnya lebih dari jumlah istri eyang soeboer. Sampai di atas, lumayan capek, tapi pemandangannya begitu indah, di udara pagi yang sejuk, mata kaki gue dimanjakan dengan panorama alam yang luar biasa. #LestariIndonesia
Gb.1 Alan Alamanda [at]Karang Hawu
   

di Pantai Karang Hawu ini terkenal dengan hempasan ombak yang begitu dahsyat terhadap karangnya. Banyak kepiting yang terdampar di daratan akibat terbawa ombak. Karang-karang terbentuk indah akibat terkikis air laut. Gue berjalan di atas karang dan sesekali terkena hempasan ombak (bahasa kerennya : kecipratan aer) sampe gue kaget setengah hidup. Tapi disitulah moment indahnya, lo bakal ngerasa sangat dekat dengan alam.
Setelah puas bermain dan foto-foto, sekitar jam 7 pagi gue melanjutkan perjalanan ke tujuan utama, yaitu sawarna. Perjalanan dari Karang Hawu-Sawarna membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Pemandangan sepanjang perjalanan adalah pegunungan, sawah-sawah, dan rumah-rumah warga, gue bisa melihat pantai dari atas, dari dataran yang lebih tinggi. Jangan heran kalo di tengah perjalanan ada yang menawarkan jasa untuk antar ke tempat Mak Erot, di sini memang banyak Mak Erot KW super. Tadinya gue mau ke sana, buat memperpanjang....STNK dan SIM gue, tapi berhubung waktu yang mepet, gue pun mengurungkan niat gue itu. Gue makin gak sabar untuk melihat maha karya tuhan di desa sawarna ini. Setelah naik-turun gunung, bertapa di goa hantu, dan tidur di kolong mobil orang, akhirnya gue sampe di kawasan wisata Sawarna. Jalan menuju pantai gak bisa dilewati oleh mobil, hanya bsa dilewati sepeda, motor, atau sepeda motor. Jadi gue harus jalan kaki buat sampe pantai, gue nyesel gak minjem elang sama endosiar. Setelah mobil diparkirkan, dari parkiran mobil ke pantai, kita kitaaa???!!! lo aje sama siapa kek harus berjalan kaki sekitar setengah jam, melewati jembatan goyang itik untuk menyebrangi muara yang lumayan panjang, sehingga harus sangat berhati-hati, karena kalo sampe terjatuh dan tak bisa bangkit lagi maka akan ada buaya, ular melingker di atas pager bunder-bunder atau bahkan dinosaurus yang siap memangsa. Setelah melewati jembatan itu, akan ada petugas setempat untuk melayani pembelian tiket. Saat itu per orang nya Rp. 5.000, harga yang lumayan sangat murah untuk melihat keindahan yang maha dahsyat. Setelah lebih dari setengah jam berjalan, 7522 kali melangkahkan kaki, melewati rumah-rumah mantan warga dan beberapa homestay atau penginapan, mengarungi samudera (yekali samudera dikarungin, emang muat?) dibawah teriknya sinar matahari, gue pun menginjakan kaki di atas pasir putih, sejauh mata memandang, gue melihat hamparan pasir yang begitu luas, biru nya air laut, cerahnya langit dan suara ombak yang begitu merdu, semua menyatu menjadi satu, menjadi kesatuan yang tak ternilai harganya. SURGA MEN!!!
Gb.2 Hamparan pasir putih di Sawarna

Maha indah. Maha karya, Maha epic, Maha keren, semua pengorbanan, lelah, cape, panas, terbayar lunas setelah melihat pemandangan ini. Pantai yang sangat cantik, pengen gue pacarin aja rasanya. Gue terus berjalan di atas pasir yang lembut, di pinggir pantai, sesekali gelombang ombak membasahi kaki gue. Gue Bangga sama Indonesia. Di kawasan wisata ini juga ada 2 buah karang yang besar, yang menjadi ciri khas dari tempat ini, dan konon katanya ada mitos di bagian karang itu terdapat bekas telapak kaki kabayan. Untuk mencapai tempat tersebut gue harus berjalan kaki lagi ((((lagi???))), oke gpp, semua akan waktu pada indahnya. Gue harus menyusuri pantai, mendaki gunung, melewati lembah sekitar 15 menit. Pantai ini masih sangat alami, di sekitar pantai hanya ada saung-saung sekaligus warung tempat istirahat dan makan, dan juga toilet umum, jangan berharap ada boat, pelampung, banana boat, sewa ban apalagi konter HP. Gue sangat menikmati setiap langkah, rasanya gak mau sedetikpun mengedipkan mata hanya untuk terus melihat keindahan ini. (oke, ini lebay) , AKU CINTA INDONESIA DENGAN SEGALA KEKAYAAN DAN KEINDAHAN ALAM NYA. #LestariIndonesia

Gb.3 Alan Alamanda (yang ganteng sebelah kanan) & Adimas Putra Ragil (kiri) [at]Tanjung Layar, sawarna.
Gb.4 para pejuang sawarna. kiri-kanan : Niko J.K, Armalia, Eka, Adimas, Alan
Gb.5 Air yang terlihat sangat jernih


Gb.6 Kinanti Wening Ati. Air yang jernih dan backgroun ombak yang indah
Gb.7 Perahu nelayan setempat

Gb.8 Sawarna

Gb.9 lihat ombak di belakang kami.

Gb.10 langit yang indah

Gb.11 berenang


Gb.12 hehehe

Gb.13

Gb.14

Gb.15 Karang Hawu terdapat bukit dibelakangnya.

Gb.16 Foto di atas bukit. Karang Hawu

ini hanya sebagian kecil dari keindahan-keindahan di Indonesia. Semoga akan tetap lestari. Gak terkontaminasi dengan tangan-tangan orang yang gak bertanggung jawab. Sehingga anak dan cucu nya tetangga gue masih bisa menikmati keindahan ini.
#LestariIndonesia #IndonesiaBisa #IndonesiaTanpaKorupsi #BuangSampahPadaTempatnya #CintaiProdukLokal #HesteknyaBanyak #Biarin #SukaSuka #Yaudah
Gue merasa sangat beruntung, bisa melihat, menikmati keindahan yang belum tentu orang lain bisa merasakannya. Terimakasih Allah SWT, terimakasih mama, papa, adek, tante, om, sepupu, terimakasih buat kawan-kawan pejuang sawarna, terimakasih buat pemirsah di rumah, tanpa kalian gue gak akan bisa seperti ini, dukung gue terus ya. #Lah #iniapaaaa
Terakhir, gue ingin memperkenalkan para pejuang sawarna satu per satu, dua per dua dan tiga per tiga. Pertama Adimas Putra Ragil (@Adimasputraa) 20thn, Jomblo berpengalaman, Niko Joko K (@Nico_J_K) orang paling absurd dan gak jelas dari awal keberangkatan hingga pulang, Eka (Eka ini sebenernya menggantikan kawan saya yaitu Aditya Eky N (@adityaekkyyy) yang gak jadi ikut dikarenakan ada suatu halangan), Kinanti Wening Ati (@Kinankin), ini yang paling antusias, ngerekam setiap moment yang terjadi selama perjalanan, Armalya (@liaarmalya) prestasi terbaik arma adalah berantem dengan waitress roti bakar e*d*d*y dan terakhir saya, Alan Alamanda (@AlanAlamanda) cowok paling kece se-asia tenggara yang paling tenggara urutan ke-22. oke... karena Teh manis hangat yang gak terlalu manis dan gak terlalu hangat gue ternyata belum diseduh daritadi, maka berakhirlah cerita perjalan gue ke Pantai Sawarna yang sangat dahsyaaaaaaaaaaaaat. Tunggu trip selanjutnya, yes.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

So cLick Here mengatakan...

So far so good haha.. ngiri gk bs liat sawarna langsung.. tp cukup trgambar jelas dr curhatan lo diatas.. thanx ya bro..

Posting Komentar